CERDASKAN UN!

CERDASKAN SISWA!

Oleh:

Herdik Sodikin

Artikel tentang hasil Ujian Nasional (UN) yang tidak akan memveto kelulusan siswa yang dimuat “Pikiran Rakyat” pada rubrik Pendidikan edisi Sabtu 11 Desember 2010 sangat menggelitik perasaan. Permasalahan lama yang belum tahu ujung penyelesaiannya?

Pro kontra tentang UN selalu hangat diperbincangkan, baik dunia legislatif dan eksekutif maupun akademis. Menurut wakil ketua Komisi X DPR RI Rully Chairul Azwar (10/12) mengungkapkan, ada titik temu antara legislatif dan eksekutif yang menyatakan, UN tetap akan dilanjutkan, tetapi ada formulasi yang harus di sempurnakan. Rully mengungkapkan, untuk kelulusan UN 2011 ada empat syarat yang harus dipenuhi para siswa, yaitu menyelesaikan program pembelajaran di sekolah; mendapat nilai baik untuk etika; budi pekerti; serta pendidikan kewarganegaraan; lulus ujian sekolah terutama untuk mata pelajaran eksak; dan lulus UN dengan standar nilai yang ditentukan.

Esensi dari UN adalah mengukur kemampuan siswa secara Nasional. Pengukuran tersebut tidak okbjektive apabila indikator hasil disamakan dengan sekoklah yang berada di kota besar. Akan berbeda antara mutu pembelajaran di kota Jakarta dengan Jayapura. Karena pembangunan pendidikan seperti pilar kebijakan pemerataan dan perluasan akses pendidikan, pilar kebijakan peningkatan mutu, relevansi, daya saing pendidikan, dan pilar kebijakan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik belum optimal.

Menurut ketua Education Forum Indonesia Suparman, pemerintah harus memperjelas formulasi UN yang dilaksanakan pada 2011. Jika nilai rapor akan ikut dipakai sebagai penentu kelulusan, nilai rapor yang mana dan seperti apa yang akan dipakai.

“Apakah keseluruhan atau hanya beberapa semester dan apakah akan digabung dan hasil penggabungannya yang dipakai. Ini belum jelas.”

Solusi alternatif yang diberikan pemerintah kurang mendapat dukungan dari lingkungan baik secara internal dan eksternal. Para pengambil kebijakan masih terbelenggu pada pola pikir itu-itu saja, tidak bisa berpikir secara “Thinking Out Of Box” inovasi penyelesaian masalah hanya menyentuh sebagian kecil saja tidak secara menyeluruh.

Siswa itu tidak bodoh, tapi mereka itu kurang berlatih dan pemahaman terhadap suatu permasalahan khususnya mata pelajaran yang dianggap sulit oleh mereka. Setiap siswa mempunyai potensi menjadi cerdas sesuai tujuan pendidikan Indonesia.

Untuk membuat siswa cerdas maka sistem UN harus mendukung tujuan ini, bukannya membunuh karakter siswa. Berbagai cara yang bisa dilakukan. Pertama, UN tidak selalu harus dilaksanakan pada kelas 12 SMA saja, tapi bisa juga dilaksanakan pada kelas 11 SMA. Hasilnya bisa menjadi indikator awal pembenahan pembelajaran yang diperlukan oleh setiap siswa di sekolah. Mata pelajaran yang rata-ratanya rendah maka pertemuan di kelas 12 SMA lebih banyak dibandingkan dengan nilai mata pelajaran tinggi.

Kedua, Nilai UN dileburkan dengan nilai Ujian Akhir Sekolah tanpa pembagian persenan antara keduanya. Jangan sampai ujian yang beberapa hari sangat mempengaruhi nilai siswa selama 3 tahun belajar di sekolah.

Ketiga, Nilai UN, Ujian Akhir Sekolah, dan Rapor digabungkan sehingga didapatkan hasil akhirnya. Prestasi akademis dari kelas 10 sampai 12 di SMA dihargai proses perjuangannya. Setiap Perguruan Tinggi dan dunia usaha mempunyai standar nilai untuk siswa masuk dan bekerja ditempatnya.

Ketiga alternatif solusi tersebut pada akhirnya bertujuan pada perbaikan sistem UN dan mencerdaskan siswa. Demikian artikel ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi pengambil kebijakan pendidikan dan menjadi jalan keluar permasalahan UN yang tidak kunjung menemukan solusinya. Terima kasih.

Tentang ilmucerdaspendidikan

Saya merupakan seorang anak yang terlahir dari keluarga hebat pada tanggal 10 Juni 1989 di Tasikmalaya. Dan berjuang menjadi seorang pemimpin, pekerja keras, manajer yang sukses demi membahagiakan keluarga dan kerabat dekat khususnya "IBU". Kekurangan saya yaitu suka menunda permasalahan untuk dipecahkan dan terkadang malas.he. Cita-cita saya menjadi mahasiswa berprestasi, mendapatkan beasiswa sampai sarjana, kerja di perusahaan Internasional di bagian pendidikan, melanjutkan S2, menjadi Dosen serta konsultan Pendidikan, lanjut S3 dan Dosen Berprestasi, sehingga Bisa Menjadi Professor dan Direktur Kampus Daerah Tasikmalaya.
Pos ini dipublikasikan di Artikel. Tandai permalink.

Satu Balasan ke CERDASKAN UN!

  1. Mr WordPress berkata:

    Hi, this is a comment.
    To delete a comment, just log in, and view the posts’ comments, there you will have the option to edit or delete them.

Tinggalkan komentar